SINERGITAS BUDAYA-KEAMANAN

Jaga Kampung Jadi Program Polda Riau dan LAM Riau

Riau | Senin, 22 Juni 2020 - 21:33 WIB

 Jaga Kampung Jadi Program Polda Riau dan LAM Riau
Jajaran Polda Riau bersama LAM Riau saat melangsungkan pertemuan membahas tentang Program Jaga Kampung di Mapolda Riau, Senin (22/6/2020). (LAM RIAU FOR RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kepolisian Daerah (Polda) Riau dan Lembaga Adat Melayu  (LAM) Riau sepakat untuk menjalin program jaga kampung. Kedua pihak juga sepakat untuk saling membantu dalam melaksanakan program untuk menjawab tantangan pandemi corona (Covid-19) yang harus senantiasa diwaspadai.

Hal tersebut merupakan kesimpulan dalam pertemuan pengurus LAM Riau dan pimpinan Polda Riau, di Mapolda Riau, Senin petang (22/6/2020). Dari Polda dihadiri Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, Wakapolda Brigjen Pol Drs Tabana Bangun, dan Dir Binmas Polda Riau Kombes Pol Kris Pramono.


Rombongan LAMR yang menggunakan pakaian Melayu harian, dipimpin Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR Datuk Seri H Al azhar. Dia didampingi Sekretaris Umum MKA LAMR H Taufik Ikram Jamil, Wakil Ketua Gerakan Jaga Kampung (GJK) LAMR Datuk Tarlaili dan Anton Surya Atmaja, juga sekretaris GJK LAMR H Junaidi Dasa.

Kapolda Riau, Agung Setya Imam Effendi mengatakan, ada kesamaan antara program jaga kampung yang dilaksanakan Polda secara nasional dengan LAM Riau. Di antaranya adalah, bagaimana penekanan ketahanan ekonomi di kedua belah pihak, dinilai merupakan sesuatu yang signifikan.

Wakapolda Tabana Bangun juga menggarisbawahi, bahwa program jaga kampung Polda berorientasi mencegah dan mengobati dampak Covid-19, sedangkan LAMR cenderung memberi perlindungan, pelestarian, dan pengembangan kemampuan masyarakat atau berlatar kearifan lokal pada masa kini maupun mendatang. Tentu saja, orientasi ini bisa dijalin bersama karena memang saling memerlukan.

Selain itu menurut Dir Binmas Polda Riau Kris Pramono, pihak Polri memang sudah menetapkan program berkaitan dengan kampung ini sejak awal Juni lalu dengan nama Kampung Tangguh Nusantara yang bisa saja menggunakan nama jaga kampung sebagaimana dibuat oleh LAMR.

Polda Riau sudah memiliki titik pilot project di setiap Polres, masing-masing di atas lahan 2-13 hektare dengan berbagai macam program ketahanan seperti perikanan dam tanaman muda. Malahan bulan Juli dan Agustus mendatang, mereka sudah siap dievaluasi.

Polda Riau menggandeng berbagai pihak seperti instansi pemerintah termait dan perusahaan, bahkan meletakkan LAMR sebagai mitra penyokong secara konkrit. Mereka menempatkan pendamping atau penyuluh di setiap titik pilot project mulai dari tenaga kepolisian sendiri. Ke depan, malahan siswa SPN dharuskan mampu bertani baik secara konvensional maupun modern.

Ketum MKA LAMR, Datuk Seri Al azhar, memberi apresiasi tinggi terhadap langkah konkrit Polda Riau dalam program jaga kampung. Apalagi Polda Riau membuka diri menerima usulan-usulan kegiatan jaga kampung LAMR yang malahan dapat dilakukan secara bersama-sama.

Contohnya, LAMR bisa mengusulkan suatu kampung yang dijadikan pilot project jaga kampung dan turun bersama tim Polda Riau untuk berbagai langkah baik survei dan tindak lanjutnya. Baik program jaga kampung LAMR maupun Polda diharapkan merupakan kegiatan berkelanjutan.

Al azhar menjelaskan, jaga kampung LAMR juga berkaitan dengan keenomian dan sosial. Selain itu adalah adat, kesehatan, dan lingkungan. Program ini dicanangkan 9 Juni lalu dalam rangkaian kegiatan milad emas LAMR.

“Untuk melaksanakannya karena berbagai keterbatasan, LAMR perlu kerja sama dengan berbagai pihak termasuk dengan Polda Riau ini,” kata Al azhar. 

Laporan: *1/Eka Gusmadi Putra
Editor: Hary B Koriun

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook